This being human is a guest house.
Every morning a new arrival.
A joy, a depression, a meanness,
some momentary awareness comes
as an unexpected visitor.
Welcome and entertain them all!
Even if they are a crowd of sorrows,
who violently sweep your house
empty of its furniture,
still, treat each guest honorably.
He may be clearing you out
for some new delight.
The dark thought, the shame, the malice.
meet them at the door laughing and invite them in.
Be grateful for whatever comes.
because each has been sent
as a guide from beyond.
(Jalaluddin Rumi, translation by Coleman Barks)
Wisma Tamu
Diri ini, yang sedang menjadi manusia
adalah sebuah wisma tamu.
Setiap pagi, datang tamu yang baru.
Kegembiraan, kesedihan, atau sifat buruk
sedikit pengetahuan diri hadir sebentar
sebagai tamu yang singgah tanpa perjanjian.
Sambutlah, dan jamulah mereka semuanya!
Biarpun tamumu hanya sekerumunan nestapa
yang melanda rumahmu dengan kasar
dan mengangkut seluruh isinya,
tetaplah hadapi setiap tamu dengan mulia.
Bisa jadi ia sedang mengosongkanmu
demi kedatangan banyak kebahagiaan baru.
Niat buruk, rendah diri, dengki,
sambutlah mereka di pintu dengan tertawa,
dan ajak mereka masuk.
Berterimakasihlah
atas apa pun yang didatangkan padamu,
karena setiap tamu adalah utusan.
(Jalaluddin Rumi)
Jumat, Februari 13, 2009
The Guest House
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar