Sabtu, Februari 21, 2009

Nasehat

Beberapa waktu lalu saya mendapatkan beberapa sms dari seorang Ukhti yang penuh semangat. sms tersebut berisi nasehat-nasehat dan doa, walaupun isi-nya sederhana dan sudah tau sebelumnya tapi kalau diresapi dan direnungkan kembali sungguh sangat dalam makna-nya. Saya sangat senang sekali mendapatkan sms nasehat-nasehat ini, karena setiap manusia membutuhkan pemberi nasehat dan peringatan dalam hidupnya, karena manusia adalah mahluk pelupa dan pelalai, bahkan makhluk yang banyak berbuat kesalahan. Oleh karena itu, Allah swt. menyatakan:

Wal ashri, innal insaana lafii khusrin, illalladziina aamanuu wa ‘amilush-shaalihaati watawaa shaubil haqqi watawaa shaubish-shabri.

“Demi masa, sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh yang saling nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.” (QS. Al-‘Asr)

Semangat surat Al-Asr ini menjelaskan keharusan setiap orang untuk beriman dan beramal sholeh, jika ingin selamat baik di dunia maupun di akhirat. Bahkan iman dan amal sholeh saja ternyata masih merugi, sebelum menyempurnakannnya dengan semangat saling memberi nasehat dan bersabar dalam mempertahankan iman, meningkatkan amal shaleh, menegakkan kebenaran dalam menjalankan kehidupan ini.

sms doa : "Semoga Allah jadikan shubuhmu cahaya, dzhuhurmu gembira, asharmu bahagia, isyamu keberkatan dan doamu tidak ditolak dan diluaskan rizkimu. Amin"

"Adakalanya qta perlu menangis agar tau hidup bukan sekedar ketawa, adakalanya perlu ketawa agar tau mahalnya nilai airmata. Bersyukur pada yang menyakitimu karena ia yang menabahkanmu, bersyukur pada yang tidak mengindahkanmu karena ia yang memupukmu berdikari, bersyukur pada yang menjatuhkanmu karena ia yang memperhebatkanmu, bersyukur pada yang menyiksamu karena ia yang menguji kesabaran dan ketabahanmu."

nasehat perumpamaan : "Tanam padi, rumput kan tumbuh jua. Tapi tanam rumput takkan tertumbuh padi. Begitu juga dunia dan akhirat, kejar akhirat, dunia kan dapat bersama tapi kejar dunia, itu semata yang didapat."
nasehat ini yang saya resapi bahwa kita harus melakukan seperti apa yang pernah dilakukan Rasulullah saw., yaitu tidak memisahkan dunia dan akhirat. Setiap aktivitas duniawi mempunyai proyeksi akhirat dan setiap amalan ukhrawi memiliki imbas duniawi. Sehingga terciptalah fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah.

Saya kemudian teringat juga dengan nasehat dari kakek, tapi saya memanggilnya dengan Bapak Uwa, sungguh jasa-jasanya begitu besar bagi saya yang setiap saat mendidik dan menasehati saya, semoga Almarhum diterima segala amal kebaikannya oleh Allah dan menerima limpahan rahmat-Nya. Dimana ketika sekolah stm dulu terbawa oleh lingkungan sempat jadi perokok beliau-lah yang menasehati saya sampai bisa berhenti. Satu lagi nasehatnya yang selalu saya ingat "Ingat! ketika menuntut ilmu itu harus focus, jangan merokok, jangan pernah minum minuman keras, dan jangan dulu ke perempuan". Dengan nasihat ini yang menjadikan saya belum pernah punya pacar setelah masa SMU sampai sekarang, soalnya kalau di SD dan SLTP masih belum dewasa dan sedang masanya puppy love :) Alhamdulillah adanya nasihat dari kakek saya ini seyogyanya jadi penjaga agar tidak salah jalan dan pengingat untuk selalu jujur yang mengahantarkan pada keberhasilan dan keselamatan.

Sangatlah disayangkan jika ada di antara kita yang menganggap sepele soal nasehat ini. Atau merasa dirinya sudah cukup, sudah pintar, sudah berpengalaman sehingga tidak lagi butuh yang namanya nasehat dari orang lain. Padahal dengan menerima nasehat dari orang lain pertanda adanya kejujuran, kerendahan hati, keterbukaan dan menunjukkan kelebihan pada orang tersebut.

Kalimat “nasaha” yang artinya nasehat, makna dasarnya adalah menjahit atau menambal dari pakaian yang sobek atau berlubang. Maka orang yang menerima nasehat artinya orang tersebut siap untuk ditutupi kekeruangan, kesalahan, dan aib yang ada pada dirinya. Sedangkan orang yang tidak mau menerima nasehat menunjukkan adanya sifat kesombongan, keangkuhan, dan ketertutupan pada orang tersebut.

“Hak seorang muslim pada muslim lainnya ada enam: jika berjumpa hendaklah memberi salam; jika mengundang dalam sebuah acara, maka datangilah undangannya; bila dimintai nasehat, maka nasehatilah ia; jika memuji Allah dalam bersin, maka doakanlah; jika sakit, jenguklah ia; dan jika meninggal dunia, maka iringilah ke kuburnya.” (HR. Muslim)

Dengan saling menasehati antara kita, maka akan banyak kita peroleh hikmah dan manfaat dalam kehidupan kita. Akan banyak kita temukan solusi dari berbagai persoalan, baik dalam skala pribadi, keluarga, masyarakat bangsa bahkan Negara.

Karenanya nasehat itu sangatlah diperlukan untuk menutupi kekurangan dan aib yang ada di antara kita. Karena nasehat itu dapat memberi keuntungan dan keselamatan bagi yang ikhlas menerima dan menjalankannya. Karena saling menasehati itu dapat melunakkan hati dan mendekatkan hubungan antara kita. Karena satu sama lain di antara kita saling membutuhkannya.

Terima kasih Ukhti, mudah-mudahan kita akan selalu seperti ini, saling nasihat-menasehati dalam kebaikan, saling mengingatkan ketika melakukan kemungkaran, saling memaafkan atas semua kesalahan dan saling mengasihi karena Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar